Belakangan saya mendapat tugas tambahan untuk merevisi perjanjian kinerja eselon. Jujur, agak sulit mengerjakannya karena harus meng konsep kerjaan orang yang sama sekali kita ga tau. Jadinya kita diskusi sama eselon yang bersangkutan, kita sama-sama mengkonsep dan saya bagian yang menyempurnakan "cakap2nya" dan kemudian mengetikkan nya. Ada beberapa eselon yang bisa diajak diskusi, tapi ada yang ga mau tau. Bahkan sampe beranggapan itu sebenarnya menjadi tugasku, jadi kalau ada yang salah doi komplain. 😔
Ada juga yang menganggap kalau kerjaan ini aku "proyekin", jadi ketika kita arahkan dia untuk memperbaikinya malah marah-marah dan ngomong yang gak2.
Sebenarnya agak enggan mengerjakannya, tapi... Yasudahlah, hitung2 bantu orang.
Seluruh unit daerah sudah selesai, karena kerjaannya sama, cuma daerahnya aja yang beda, jadi gampang tinggal CPE alias copy-paste-edit.
Sebagian eselon datang ke ruangan saya, dan menandatangani perjanjian mereka. Tak jarang yang menanyakan " Berapa biaya administrasinya?"
Saya ngerti maksudnya apa, tapi saya bilang aja "gada bang" "Gada pak"
Lantas mereka heran, karna biasanya pasti ada biaya administrasinya.
Mungkin ada perasaan tidak enak dari mereka, tapi ya memang gada biaya administrasinya kok.
Mungkin kelihatan naif, atau sok apalah, dan saya bukan orang yang jujur2 kali atau polos2 punya hati licik, tapi dalam keseharian saya paling tidak suka dengan orang-orang yg "menentukan tarif administrasi" Bahkan untuk pekerjaan yg seharusnya dia lakukan lagi, dan dalam keseharian mengerjakan sesuatu tulus-tulus aja tanpa berharap yang lebih2 apalagi yang ngga-ngga.
Dan, ucapan terima kasih dari mereka sudah cukup memberikan reward bagi saya yang hanya butiran debu ini.
Btw, ada juga loh beberapa diantara mereka yang habis tanda tangan tidak ngomong apa2, bilang makasih kek atau apa kek, ya itu tadi.. Golongan orang2 yang menganggap klo untuk ngurusi urusan dia adalah tugas dan tanggung jawab orang lain. Ckckck
0 comment:
Post a Comment