468x60

.
  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Permainan Anak

Thursday, November 7, 2019
sebenarnya ini tulisan udah lama bangeeet, tapi masih hanya draft dan gak diselesaikan. ahahaha
cekdisout :D

Mencoba mengingat-ingat permainan yang pernah kumainkan waktu anak-anak,ternyata banyak lho..
mulai dari permaianan kartu,kelereng, batu, permainan yang bersifat “girly”, sampai permainan yang diiringai lagu-lagu..mungkin beberapa diantaranya pernah kamu mainkan.
okeh, mari bernostalgia :D

  1. Wang Ipo
    Bisa dikatakan ini bukan permaianan, tapi semacam cara untuk menentukan siapa yang kalah atau menang ketika hendak memulai permainan (hampir mirip dengan Gunting,batu,kertas. Tetapi, perbedaannya wang ipo menggunakan telapak tanagan). Cara ini lebih efektif untuk menyeleksi banayak orang, hingga diperoleh 2 orang, kemudian mereka di adu dengan cara “Suit”.
    Lagu yang digunakan yaitu: Wang,wang ipo!!
  2. Perancis (Alip Berondok)
    Biasanya orang-orang mengenal permainan ini dengan istilah “Petak Umpet”. Satu orang yang kalah dalam Wang Ipo akan bertugas menghitung sampai peserta lainnya bersembunyi. Kemudian orang tersebut akan mencari peserta lain yang bersembunyi. Bagi orang yang bersembunyi, dia harus berusaha menghampiri markas hitungan tanpa ketahuan oleh penjaga. Jika berhasil dia akan menyebutkan “Perancis”.
    dulu, jika aku dan teman-temanku mendapat giliran sebagai penjaga, biasanya kami akan mengurangi hitungannya dengan berpura-pura salah hitung.hehehhehe :p
  3. Tok-tok-an
    Salah satu mainan favorit :p. Biasanya dikenal juga dengan nama “bongkar-pasang” tetapi permainan ini bukan sejenis Lego. Properti yang digunakan adalah orang-orangan dari kertas yang hanya berukuran sekitar 8 cm, lengkap dengan pakaiannya yang juga terbuat dari kertas, aksesorisnya juga ada. Ya seperti permainan Boneka barbie versi kertasnya lha. Kusebut tok-tok-an karena biasanya aku dan teman-temanku memainkan kertas berbentuk orang itu dengan langkah yang berbunyi “tok,tok,tok” atau menyebutkan “tok,tok,tok,tok, Ani-nya ada?” sambil mengetuk pintu khayalan. Tak jarang juga, properti lain seperti kursi, tempat tidur,dll kami buat sendiri dengan kertas.
  4. Congklak
    salah satu jenis permaianan yang terkenal di seluruh Indonesia. Propertinya adalah congklak dan anak congklak. Dulu,jika kami tidak mempunyai congklaknya, kami akan membuat lubang di tanah dan anak congklaknya adalah batu2 kecil.
  5. Guli
    atau dikenal dgn permainan Kelereng. Kelereng itu sendiri adalah bola kecil berwujud padat yang terbuat dari bahan sejenis kaca. Ada 3 macam permainan yang biasa kami mainkan dengan kelereng,yaitu : Lubang, Sarang, dan Kejar-kejaran.
    Klo Lubang, kita akan berusaha memasukkan guli kita ke lubang yang dibuat di tanah hingga mencapai skor tertentu (biasanya 100) sambil menghalau lawan supaya mereka tidak masuk ke dalam lubang.
    Klo sarang, kita akan mengumpulkan beberapa guli ke dalam sebuah sarang, kemudian kita akan berusaha mengeluarkan guli-guli itu. Mirip kaya bilyard lha.
    klo kejar-kejaran,kita akan berusaha mengejar lawan kita dan menubrukkan guli kita pada guli lawan kita.
    owya, cara memainnkan guli/kereng ini yaitu menggunakan jarimu. atraksi yg paling kusuka adalah "Guli Atrek"
  6. Kuaci
    ini bukan kwaci yang makanan itu. seperti dalam pembahasan ini, Kuaci itu adalah permainan. aku ahli dalam permaianan ini.heheh! Jadi, properti yang digunakan  adalah benda berbentuk sesuatu yang terbuat dari plastik dan bisa ditegakkan. Biasanya berbentuk tangan manusia dengan jempol (Jempol), Kepala orang (Bapak), Udang, Unta, Srigala, Bunga, Ikan dan lain sebagainya. Memainkannya bisa di tanah atau di lantai dengan membuat garis batas antara kau dan lawanmu, saling melemparkan kuaci dan menghantamnya. jika kuaci yang kau hantam itu keluar dari garis lawanmu, maka kuaci tsb menjadi hakmu.
  7. Cas (tepuk Gambar)
    Seperti namanya, permainan ini adalah permainan tepuk gambar dan membiarkan gambar tersebut jatuh. Jika gambar milikmu jatuh dengan menampilkan sisi bergambar (tidak terbalik) maka kau disebut "Hidup" dan berhak mendapatkan bayaran berupa gambar. Properti yang digunakan adalah kertas bergambar, zamanku dulu gambarnya adalah tokoh-tokoh film seperti : Pendekar Rajawali (bibik lung, Yoko) Kera Sakti, Ziban, Power Ranger, Satria Baja Hitam, Siluman Ular Putih dsb. Dulu juga terkenal mitos "jika semakin lusuh gambar kita, maka akan semakin paten!" (ntah apa hubungannya??)
  8. Bandar
    Permainan ini menggunakan properti yang sama dengan Tepuk gambar, yaitu kertas bergambar. Tapi permainan ini lebih mirip permainan kartu (ada unsur judinya juga). jika kau mendapat pasangan kartu yang ujung angkanya memiliki jumlah paling besar, maka kau berhak mendapat taruhan yang juga berupa gambar. (waduuuh, ternyata waktu kecil aku juga sudah belajar yang tidak benar)
  9. Jipo
    Cara memainkannya mirip kaya permainan Cas, tapi properti yg digunakan adalah Jipo (Tutup Botol yang Dipipihkan). Dulu, kami sampai berkeliling sekitar gang rumah, mendatangi warung2 untuk mencari tutup botol. siapa yang memiliki Jipo paling banyak, Prestice nya semakin tinggi.hhah. trus kalo memiliki tutup botol yang jarang ditemukan, semakin keereeenn.haghag
  10. Pecah Piring
    kayanya serem kali permainanya, bukan. ini bukan sejenis "debus".hha. Ini adalah permainan bola dengan properti Asbes pecah sbg pecah piringnya. terdiri dari 2 tim, dimana 1 tim sebagai lawan yang berusaha memukul tim lain dengan bola karet (bola tenis) dan satu tim lagi adalah tim yang bertugas menyusun asbes pecah yang telah drobohkan menggunakan bola karet tersebut. Pengalaman menarik dari permainan ini adalah, dulu jika tidak mendapatkan asbes pecah, maka kami akan memecahkan asbes sekolahan.hehe.Nakal!!
  11. Bola Kasti
    propertinya bola tenis dan kayu pemukul. Permainan ini mirip seperti Softball.
  12. Bola Sabit
    aku bingung kenapa permainan ini disebut bola sabit. tapi yang jelas permainan ini menggunakan bola plastik, dimana pemainnya terdiri dari beberapa orang (semakin rame semakin seru) dan masing2 pemain memiliki kayu pemukul dan saling menggiring bola satu sama lain dengan menggunakan kayu tersebut. jika ada yang terkena bola tersebut, berarti dia yang jaga. kasuhan bila menjadi penjaga, dia akan dibulan-bulaini oleh peserta yang lain.
  13. Karet Yeye
    sejenis permainan lompat, tapi menggunakan properti karet gelang yang disambung-sambung. peserta yang bermain harus melompati karet yeye yang dibentangi oleh 2 orang penjaga. selain itu juga harus memainkan pola lilitan pada karet dengan menggunakan kaki.Tahap-tahapnya antara lain : kaki, lutut, pipis, pinggang, dada, kepala, jengkal, dan merdeka. tahap yang paling akhir dan yang paling susah adalah merdeka, dimana penjaga akan mengangkat karet yeye setinggi-tingginya. Hal yang paling menyakitkan dari permainan ini adalah jika karetnya putus saat kita mainkan. hhssseesss! #ngilu
  14. Meriam bambu
    Termasuk permainan berbahaya
  15. Batok lele
    aku tidak begitu ingat dengan permainan yg satu ini, tp klo ga salah, semacam permainan lempar kayu gitu..klo ga salah yaaaaaaa

    sebenarnya masih banyak sih permainan lain yang dulu, waktu tahu 90an, yang kami mainkan, tapi aku sudah lupa.hehehe

Saya (Akhirnya) divonis PCOs dengan Tuba Falopi Sebelah Kanan Non Paten dan sedang berjuang untuk Hamil

Memiliki buah hati adalah impian bagi semua pasangan-pasangan yang baru menikah (kecuali bagi mereka yang karna suatu hal berencana untuk menundanya) begitu juga dengan aku dan suami.
Tapi.., di awal pernikahan aku tidak begitu "antusias" atau begitu mendamba-dambakan langsung di beri Tuhan Anugrah itu, karena aku tahu kondisi tubuhku. Aku berbeda dengan wanita normal pada umumnya dan sudah menunjukkan tanda-tanda itu sebelum aku menikah.
yup, saat masih gadis, aku terindikasi PCOs. Aku mengetahuinya dari kakak kandungku yang juga menderita PCOs, dia memperhatikan ciri maupun gejala-gejala penderita PCOs ada padaku. Dia selalu menanyakan apakah haidku teratur atau tidak. Memang pada saat gadis haidku datang sekali dua bulan, bahkan pernah beberapa kali  dalam tiga bulan baru datang. Awalnya aku menganggap biasa aja, bahkan merasa nyaman karena tidak direpotkan dengan tamu bulanan itu, tapi itu adalah sikap yang salah yaa teman-teman.. jika kalian mengalami hal yang sama segera periksakan ke dokter. Saat aku kuliah haidku juga masih seperti itu, dan ketika tidak haid, biasanya aku keputihan, bahkan terkadang pinggangku terasa nyeri dan ngilu, dan jika haid (apalagi kalau lama baru haid) maka akan keluar gumpalan-gumpalan darah.
aku mulai khawatir dengan kondisi tersebut dan memberanikan diri untuk memeriksakannya ke dokter. ketika periksa ke dokter, dokter hanya mengatakan bahwa itu hanya pengaruh hormon, dan aku cuma direspin obat pelancar haid. selang beberapa lama, haidku kembali berantakan dan aku selalu mengalami keputihan.
kakakku juga memperhatikan bahwa aku memiliki kumis tipis dan rambutku sering rontok, dia makin curiga kalau aku juga terindikasi PCOs, akhirnya aku googling tentang PCOs dan ternyata benar, dari 3 Ciri Utama PCOs, aku mengalaminya 2 diantaranya, yaitu :
1. haid tidak teratur;
2. kelebihan hormon androgen yang ditandai hirutisme (tumbuhnya rambut di area tubuh tak biasa)
3. resisten insulin (dari hasil tes lab)

untuk ciri yang ke-tiga, aku belum mengetahui apakah aku resisten insulin karena untuk mengetahuinya harus tes darah di laboratorium klinik.
kondisi seperti itu berlanjut terus, haidku tak kunjung teratur, kakakku menyuruhku untuk tidak memakan makanan yang ga sehat dan mengkonsumsi rebusan kayu manis (terkadang kayu manis utuh aku emut seperti makan permen dan terkadang aku konsumsi bubuk kayu manis) beberapa lama mengkonsumsi kayu manis dan rajin olah raga, haidku jadi teratur (dulu aku selalu jogging pagi sama anjingku, cece :D )
tapi setelah tamat kuliah, dan kerja, hal itu juga hilang timbul kulakukan.
sampai pada akhirnya aku memasuki usia matang dan sedang mempersiapkan diri kalau-kalau ada pria yg menyukaiku dan mengajakku menikah ada kekhawatiran bahwa aku akan sulit memiliki keturunan dan aku kembali lagi jaga pola hidup dan semakin sering cari informasi tentang PCOs.
semua artikel tentang PCOs, baik artikel dari luar negri maupun dari dalam negri. Aku juga sudah mengikuti group Facebook PCOs yang notabene membernya sudah pada berkeluarga.
Lalu aku dekat dengan pria yang kini jadi suamiku dan kami berpacaran untuk mempersiapkan pernikahan dan selama persiapan itu kami juga membahas tentang keturunan, bagaimana jika lama punya anak atau bahkan tidak dikasi anak sama sekali sama Tuhan, kami sepakat untuk tetap menjalaninya bersama-sama, namun aku belum menjelaskan tentang kondisiku yang terindikasi PCOs.
hingga pada akhirnya, saat pria itu melamarku aku memberitahu tentang kondisiku bahwa aku mungkin akan sulit hamil, sama seperti kakakku (aku menyamakan diriku dengan kakakku karna cukup sulit menjelaskan PCOs kepada orang awam. Tapi aku sungguh beruntung, dia tetap mau menerima kondisiku.

Setelah beberapa bulan menikah, aku memeriksakan diriku ke salah satu dokter kandungan yang cukup terkenal di Medan. awalnya aku di USG transvaginal (USG ini hanya bisa dilakukan pada perempuan yang sudah menikah/sudah pernah melakukan hubungan seksual). Dari hasil USG, dokter langsung memvonis diriku PCO. Secara pribadi aku tidak begitu terkejut karena seperti yang aku jelaskan di awal, tapi tetap aja jadi bahan pikiran bahwa dugaan selama ini ternyata benar dan aku akan susah memiliki keturunan. Tapi bersyukur, suamiku tetap menerima aku apa adanya.

Sekarang, aku harus berjuang untuk mengendalikan PCOs ini. dan cara yang paling ampuh adalah menjaga pola hidup (pola makan, managemen stress dan olahraga). wow, kelihatannya gampangkan? tapi itulah yang paling susah dilakukan bagi sebagian besar penderita PCOs.
untuk cerita selanjutnya nantikan yaaa :)