468x60

.
  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Tak berdaya : Pembodohan oleh Tukang Parkir

Saturday, February 11, 2012
Tadi sore aku janjian ketemu dengan teman2 SMA-ku, Friska, Gideon, Sylvia dan sabet. Hal ini biasa kami lakukan jika teman2 dari Jawa balik ke Medan.  Tapi kali ini kami merencanakan tempat yang berbeda dari biasanya. Jam 5 sore di Merdeka Walk. Karna ada sesuatu hal, Via ngajak ketemu lebih cepat, dan aku menyusul datangnya, sebab pekerjaan di rumah masih banyak. Mungkin karna belum terlalu sore dan aku pun belum datang, mereka pergi kesebuah tempat karoke yang letaknya tidak jauh dari Merdeka Walk tsb. Lalu aku datang, tapi hanya sekitar 40 menit aku di tempat itu (dari 2 jam karokean).
Setelah selesai, kami keluar dan hendak pergi ke tempat lain untuk mencari makan (pada akhirnya kami tidak jadi ke MW). Aku, Gideon dan Friska menghampiri motor kami masing2. karena motorku tidak bisa aku keluarkan sendiri, akhirnya aku minta tolong pada tukang parkir yang memang menjaga parkir di depan tempat karoke tersebut. kurasa tukang parkirnya ilegal. Dia tidak memakai rompi orange dan tidak ada tanda pengenal tukang parkir, juga tidak memegang karcis parkir. kurasa pun umurnya masih dibawahku, mungkin seumuran anak SMA.
setelah dia meletakkan motorku, aku memberinya uang Rp 1.000. lalu tukang parkir itu berkata dengan ketus "Dua ribu!"
Gubraaaaaakkkk! itu terlalu mahal!
setauku biaya parkir menurut Peraturan adalah sebesar Rp 300,- untuk sepeda motor dan Rp 1000,- untuk kendaraan roda 4!! ngasih seribu aja, aku udah terlalu baik.
Aku mengeluh di dalam hati (kurasa Gideon dan Friska juga keberatan dengan biaya parkir segitu). Ingin rasanya berontak, tanda tidak setuju bahwa biaya parkirnya segitu. Tapi aku TIDAK BERDAYA, dengan berat hati aku memberi uangku seribu lagi :( :(
sudah terlalu sering ini terjadi, ingin berontak dari pembodohan yang dilakukan oleh tukang parkir tapi tetap tidak berdaya, mungkin lebih tepatnya  tidak berani.
pernah kakakku mempertanyakan karcis parkir ketika kami parkir di sebuah pasar, tapi tukang parkirnya marah2. hwaaa! tak bisa ku bayangkan klo tukang parkirnya marah2 samaku.

Bukan perkara seribu atau dua ribu perak, tapi ini masalahnya siapa dibodohi oleh siapa? Kita, baik mahasiswa, pegawai, pengusaha, bahkan pejabat sebenarnya sudah dibodoh-bodohi oleh tukang parkir LIAR yang notabene mungkin pendidikanya dibawah kita (bukan maksud merendahkan). tapi itulah kenyataannya, mungkin pembodohan ini akan terus berlanjut kalau kita  tetap"menyukseskan" pembodohan yang dilakukan oleh tukang parkir.




Perjalanan masih panjang..

Friday, February 10, 2012

satu minggu belakangan ini mahasiswa USU digalaukan oleh portal. kesal juga sih sebenarnya, sampai masa pengisian KRS pun aku belum tahu IP semester 7 ku berapa.
berjam-jam nungguin portal sembari membuka facebook jadi ada banyak keluhan dan gumaman dari orang-orang tentang portal tersebut.
lantas, ada sebuah status junior (adek kandung dalam dunia per-stambuk-an) yang menulis seperti ini:
setelah berjuang mengalahkan portal cacat,
masalah datang lagi, nyari tanda tangan dosen ku tercinta dan luar biasa.
sungguh luar biasa Teknik Sipil USU ini.
tulisan itu mengingatkan aku tentang gambaran diri 3 tahun lalu, persis seperti mereka. Mahasiswa baru dengan banyak keluhan.
tapi sudah merasakan, semester awal itu belum ada apa-apanya..
yaa, jalani aja setiap proses yang ada dan belajarlah dari perjalanan itu..







Liburan di Dolok Sanggul

Tuesday, February 7, 2012
Liburan semester yang singkat ini tetap aku manfaatin untuk menenangkan diri sejenak dari kepenatan kota Medan dan segala urusan kuliah (makanya agak malas aku balas2 sms yang nanya ttg nilai, kapan pulang, ayok jalan...) Just want to enjoy my lazy in this short vacation!

Tempat yang aku datangai bukan Brastagi, bukan Parapat, apalagi Bali! atau tempat liburan di Sumut pada umumnya. Tapi Dolok Sanggul.hha
kenapa Dolok Sanggul??
karena kakakku dan suaminya tinggal disitu, jadi liburannya GRATIS!! full service lagi.hahaha :D
kali ini uda yang ke-4 kalinya aku liburan disini.
kalo di Dolok sanggul sendiri tidak ada tempat hiburan, wahana permainan, apalagi Mall dan sejenisnya. bahkan, pasar aja bukanya 2x seminggu yang biasa disebut "Onan". Onan kecil rabu, Onan besar hari jumat.
tapi ada lho.., satu tempat yang bagus banget, aku lupa apa nama daerahnya, tapi yang jelas dari tempat ini dapat melihat Lembah Bakara. Ga kalah sama pemandangan luar negri! serius. ni dia fotonya..




dari tempat aku berfoto, bisa melihat Danau Toba.
dan ini lha tempat yang ada dibawahnya:


di pinggir Danau Toba bersama Dongan

Foto di atas diambil waktu liburan yang lalu, tepatnya satu tahun yang lalu. klo kali ini aku cuma di rumah, nonton TV, makan,Tidur, OL, baca buku, ke Onan, Gereja. tapi tetap menyenangkaaaaan :D :D

Dolok Sanggul sendiri adalah daerah dataran tinggi, jadi daerahnya sangat diiinggin sekali. Suhu rata-rata pada siang hari 23oC -26oC dan pada malam hari 13o C – 18ocuaca.mirbig.net Bandingkan dengan Medan yang bisa mencapai 38oC!
mandi seperti mandi air es, menegendarai sepeda motor dengan kec. 20 km/jam aku sudah kedinginan, frekuensi pipis 4x lebih banyak dari biasanya, cepat lapar (sehingga kerjaku makan aj terus.hhe), duduk menonton TV atau di depan Laptop pake selimut, bahkan waktu doa malam sebelum tidur aku harus bersembunyi di balik selimut..bbbrrrrrrrrr!!
jika hendak meminum air dingin, aku tidak perlu membuka kulkas, hanya meletakkan air di dalam gelas dan membiarkan beberapa menit, aku sudah bisa menikmati air sejuk.
owya, jangan coba-coba keluar rumah pada pagi,sore atau malam hari tanpa Jacket!!

ngomong-ngomong soal makan atau makanan, kurasa di Dolok sanggul tidak ada tempat kuliner (setauku, ga tau lha klo ada ya..) tp dari cerita kakakku, makanan seperti lontong, makanan minang, bahkan mi babi aja di sini tidak begitu enak.  tapi meskipun begitu, setiap hari aku selalu makan enak, karana kakakku Jago masak :). Yang terkenal dari sini adalah Danging Kuda. dan masakan daging kuda kakakku enak sekali. tapi liburan kali ini dia ga masak daging kuda karna alasan kesehatan.hhmm..
ada juga hal yang menarik tentang makanan disini, yaitu Duriannya muraaaaahhh -bila dibandingkan dengan harga durian di Medan- (mungkin ada juga faktor lagi musim durian).
bayangkan Durian sebesar helm aja harganya Rp 15.000,- (sayang, lupa fotoin) dan durian sebesar kepala balita harganya Rp 30.000/ 5 buah. menurutku itu sudah murah.

Durian Rp 30.000/5 buah

hhmmm,kerjaku di sini makan aja lha.., ga nasi, ga buah, ga kerupuk, ga wafer, ga kue, ga durian. sudah bisa dipastikan pulang dari sini berat badanku naik..hhe

well, itulah tentang liburanku. berharap pulang ke Medan kamis ini pipiku Merah Merona.hahahahha :p