468x60

.

Terima Kasih karena Telah Lahir di Hatiku :)

Tuesday, December 25, 2012
Satu hal yang sangat aku syukuri sekarang adalah bahwa Dia, Sang Juruselamat, rela meninggalkan segala kemuliaanNya dan menjadi sama seperti manusia supaya aku, kamu dan kita semua beroleh hidup yang kekal :)

jika saat malam Natal rasanya sendu sekali, tetapi saat ini terasa penuh sukacita..
tidak ada hal yang istimewa, hanya saja seiring dengan berakhirnya hari ini, semakin diingatkan
untuk merespon segala sesuatu dengan positif termasuk malam Natal yang sebelumnya kuanggap kelabu..hhe


"Kristus tidak diagungkan karena Ia lahir dalam palungan, tetapi karena Ia lahir di hati yang patah"

quote itu aku kutip dari buku "Just Like Jesus" karya Max Lucado yang beberapa minggu lalu baru selesai kubaca. seakan betul-betul menggambarkan hatiku yang sedang patah saat itu. Bahkan hingga ku jadikan ucapan selamat Natal kepada beberapa orang, dan tentunya tanpa senyuman..

kenapa kelabu?
aku pun tidak tahu pasti, tetapi banyak hal pada hari itu yang terjadi yang membuat malam natal-ku kelabu. dan semua didukung dengan kondisi "pergi beribadah sendiri ke gereja"
ya, mamak yang pergi ngelayat ke Pematang Raya, Bapak yang lebih memilih untuk menonton TV di rumah, kakak dan abang ipar yang kelelahan dari liburan ke waterboom.

ibadah yang dimulai 30 menit kemudian setelah aku datang, membuat aku banyak terdiam dan merenung. Bahkan mungkin hampir mengeluarkan air mata. Tidak ada yang kukenal untuk temanku mengobrol. Ibadahnya pun tidak begitu aku nikmati karena kondisinya yang tidak kondusif (aku mendapat tempat duduk di luar gereja, dimana hampir semua jemaat sudah tidak fokus lagi pada ibadah). Saat pulang ibadah pun hanya beberapa orang yang kusalam dan itu pun dengan hati yang sepertinya sulit untuk bersukacita, tetapi aku (mencoba) tetap tersenyum..

Ada satu ucapan selamat Natal lewat SMS, membuatku untuk mencoba mengirim ucapan selamat Natal kepada beberapa orang dengan isi quote di atas, (mungkin lebih tepatnya tertuju pada satu orang) berharap mendapat goresan senyum di wajah ini ketika di respon, namun tak kunjung datang.
aahh, ingin mengadu kepada Bapa untuk hari ini, tetapi aku tertidur di dalam doaku karena kelelahan.

Di hari Natal ini kembali beribadah sendiri, yaitu  ibadah pukul 08.00. Aku tidak mengikuti ibadah pukul 10.00 bersama keluarga karena biasanya rame sekali, mungkin aku akan dapat tempat duduk di luar lagi, lagi pula setelah ibadah masih ada makan bersama di gereja, itu akan memakan waktu yang lama, pikirku.

hmm, aku cukup cantik dengan gaun kebaya unggu hadiah ulang tahun dari kak dian, PKK-ku. Diingatkan, seharusnya aku bersyukur karena masih bisa memakai baju yang cantik di hari istimewa.., sukacita pun mulai tumbuh.

saat ibadah, sangat sulit kunikmati lagu-lagu pujian Natal yang dikumandangkan karena "batuk 100 hari"-ku yang sepertinya semakin parah. Ingin mengeluh, tetapi diingatkan, aku masih bisa bernyanyi di hari Natal, seharusnya aku bersyukur. Dan sukacita itu pun semakin bertambah.

saat firman di bagikan, sangat sulit aku menikmatinya karena yang membawakan firman bukan orang yang aku harapkan. Tetapi diingatkan, aku masih bisa mendengarkan firmanNya di hari Natal, tidak semua orang menapatkan kesempatan seperti aku. Dan aku mulai menikmatinya.

saat selesai ibadah, aku berjumpa dengan mamak dan bapak yang sudah menunggu untuk ibadah selanjutnya, sukacitaku semakin betambah ketika aku menyalam mereka dan mengucapkan "selamat Natal mak, selamat Natal pak". Ada senyum yang tak punya beban di wajah mereka. Walaupun tidak pergi beribadah bersama mereka, setidaknya aku masih bisa melewati hari Natal ini dengan kehadiran mereka di bumi ini. kembali lagi aku diingatkan.

sepulang dari ibadah, aku makan dan beristirahat hingga tertidur. Lalu aku bangun dan mencoba membalas semua SMS ucapan selamat Natal yang aku terima,awalnya aku hanya beniat membalas beberapa saja, hanya sekedar menghormati mereka yang ku kenal. Tetapi, tanpa ku sadari, aku merespon semua SMS itu penuh dengan sukacita :D (terbukti aku membalasnya dengan sebut nama dan dengan balasan yang berbeda-beda, tidak "send to all" seperti yang aku lakukan malam sebelumnya.hehe)

Sepulang dari ibadah umum, aku mendengarkan cerita keluargaku yang mengeluhkan acara makan-makan di gereja yang berantakan itu, aku bersyukur karna masih bisa memberitahu respon yang benar kepada mereka untuk menanggapinya. (dan aku menyadari aku bisa melakukannya karena sukacitaku yang sudah dipenuhiNya)

aku masih bisa menyelesaikan strikaanku seabrek sambil menonton TV dan bercerita dengan bapak, bahkan menasehati dia untuk mengurangi merokok :). makan daging dan kue di hari Natal, dan lain-lain, tidak terlalu istimewa menurutku, tetapi sangat berharga dan patut disyukuri (puncak rasa syukur itu ketika menonton TV dan melihat orang-orang yang tidak seberuntung aku) bila dibandingkan dengan orang-orang yang diluar sana. Orang-orang yang rumahnya kebanjiran di hari Natal (semangat buat warga Kota Jakarta), orang-orang yang tidak bisa beribadah di malam Natal dan di hari Natal karena pelarangan ibadah oleh pemerintah dan  warga setempat (Dia melihat kalian, saudaraku jemaat HKBP Filadelfia dan GKI Yasmin). orang yang harus kehilangan anggota keluarga di hari Natal (Tuhan Yesus mengasihi opungmu, Esra :) dan masih banyak lagi..
semua tergantung respon kita menghadapi segala sesuatu.

dan yang terpenting bahwa DIA telah lahir di hati kita yang hina seperti kandang domba ini :)
kiranya sukacita Natal menyertai kita semua :)




Selamat Natal :)








0 comment: