468x60

.
  • Blockquote

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Showing posts with label love. Show all posts
Showing posts with label love. Show all posts

prayer for a godly husband

Sunday, October 28, 2012



Holy Father, You said that woman was made from the rib which was taken from man. Therefore I come to You now, asking for the man whom was created for- a true steward of God

He shall leave his father and his mother and cleave unto me, and I will be his help meet. I thank You for a husband who will love me even as Christ also loved the church, and we shall be heirs together of the grace of life according to Your word.

O Lord, my God, you said that the man is the image and glory of God. Therefore I come to you now, praising You for a husband who will nourish and cherish me and not be bitter against me. He will be blameless, vigilant, sober and apt to teach.

he will be patient, respectful, of good behavior, and will hold the mystery of faith in pure conscience. He will be a just, holy, temperate man – holding fast the faithful word as he has been taught.

I thank you for a husband who is not covetous, self-willed, easily angered or lifted up with pride. And because he rules well his own house, our children and I will be in subjection to him according to Your word.

Father, You said that the head of every man is Christ and he who walks in uprightness fears the Lord. Therefore I come to You now, Thanking you for a husband who will give honor unto me, as unto the weaker vessel, so that his prayers will not be hindered

my husband is blessed, therefore he does not walk in the counsel of the ungodly, nor stand in the way of sinners, nor sit in the seat of the scornful. His delight is in the law of the the Lord; and in that law, he meditates day and night.

His leaf also shall not wither, and whatsoever he does shall prosper. I thank You for a trustworthy, husband who will please me and render due benevolence unto me according to Your Word

God most high, You said that a wife should not depart from her husband and a husband should not put away his wife. Therefore I come to You now, vowing that when my husband is bound unto me, he will not seek to be loosed.

I will hold my beloved, whom my soul loves, and I will not let him go. According to Your word, I decree and declare that whom God has joined together, no man shall put asunder.

I ask this in the name of Jesus my savior. Amen



hehhe, tak pernah menyesal jalan-jalan di blog orang, pasti menemukan sesuatu yang bagus dan menginspirasi.., dan ku menemukan sesuatu di sini :) video yang kutemukan di "lesson 2"-nya..hehe



"Tidak Ada"

Friday, October 26, 2012
kutipan dari buku yang dibaca hari ini...

Elisabeth Elliot mengatakan bahwa ia sering ditanya "apa yang harus aku lakukan agar dia -pria- memperhatikan aku?" catat baik-baik nasehat yang ia berikan

"jawabanku adalah 'TIDAK ADA' tidak ada yang dapat dilakukan kepada si pria.
"jangan meneleponnya. Jangan menulis surat pesan pendek dengan membubuhi wajah tersenyum atau sebuah bunga atau ikan di bawah tanda tangan lalu meletakkannya di kotak pos kampus --ini mirip dengan : jangan mengirim SMS dengan tanda :) di akhir pesanmu--. jangan menghampirinya di lorong dan dengan megap-megap berkata , "Aku harus bicara padamu!" jangan terlihat muram, jangan mengabaikannya, jangan mengejarnya, jangan berbaik hati menolongnya --ini mencangkup motivasi yang salah untuk menolong orang lain--, jangan berbicara tentang dia kepada sembilan orang pendengar yang dipilih dengan hati-hati.

"Ada satu hal yang dapat Anda lakukan : serahkan seluruh urusan pada Allah. jika dia pria yang Allah miliki bagimu, 'Ia tidak akan menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela'. (Mazmur 84:12). Arahkan energimu pada ketaatan, bukan untuk mengikat pria itu, Allah memiliki metodenya sendiri untuk mempertemukan kalian berdua. Ia tidak memerlukan pertolongan atau nasehat darimu!"

L in W :D

perbedaan antara Cinta dan Kegilaan Sesaat

Monday, August 6, 2012
Copas dari blog orang yang Disadur dari Bonus FG vol. 70/Nov 06: Minimax
Apakah yang Anda rasakan terhadap pasangan Anda benar-benar ‘cinta’?
Ataukah itu hanya “kegilaan sesaat’ saja?
Berikut ini sebelas cara untuk menguji perbedaan antara keduanya:

1. Ujian Waktu
Cinta berkembang dan bertumbuh seiring waktu; sementara kegilaan sesaat makin lama makin memudar. Kegilaan sesaat sering datang tiba-tiba, kita bisa dengan cepat berpikir bahwa kita sedang jatuh cinta. Cinta berkembang dari satu hubungan pertemanan atau persahabatan dan lebih cenderung berfokus ke arah sifat atau karakter pribadi seseorang, bukan kesan atau persepsi sekilas kita akan seseorang. Kegilaan sesaat dapat terjadi kapan saja, sedang cinta yang sesungguhnya membutuhkan waktu.

2. Ujian Pengetahuan
Cinta bertumbuh dari penilaian akan karakter-karakter seseorang; kegilaan sesaat dapat bertumbuh hanya karena mengenal salah satu saja dari karakter-karakter seseorang. Bisa jadi sesuatu tentang penampilan atau sikap seseorang dalam satu peran atau kesempatan tertentu memberikan bayangan acak pada kita tentang keseluruhan karakter mereka. Ini dapat menjadi pemicu dari kegilaan sesaat, karena kegilaan sesaat hidup dalam dunia buatan di mana obyek kasih sayang kita itu sempurna dan hanya mencurahkan perhatiannya untuk kita. Kegilaan sesaat cukup senang mengetahui hanya sedikit, tapi cinta berharap untuk mengenal lebih dalam lagi, mengetahui kebutuhan, impian, dan harapan seseorang untuk mewujudkannya jadi nyata. Cinta tertarik bukan pada apa yang bisa dia dapatkan tapi apa yang bisa dia berikan.

3. Ujian Fokus
Cinta sejati berfokus pada satu orang lain, kegilaan sesaat berfokus pada diri sendiri. Perasaan dalam reaksi kimia “cinta”, mengkhawatirkan bagaimana penampilannya atau kesan apa yang akan dia tunjukkan, dan sebagaimana. Apa fokus dari semua itu? Diri sendiri.
Itu bukan cinta, itu hanya reaksi kimiawi yang terjadi di otak, kegilaan sesaat. Dalam hubungan-hubungan Anda, yang paling penting, lihatlah apakah perhatian Anda lebih terfokus pada apa yang Anda terima dari mereka atau apa yang dapat Anda berikan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Apakah Anda berpikir tentang bagaimana penampilan dan perasaan Anda dalam suatu hubungan atau tentang apa yang dapat Anda lakukan agar seseorang itu dapat tampil dan mempunyai perasaan yang lebih baik?

4. Ujian Singularitas
Cinta sejati berfokus hanya pada satu orang. Seseorang yang berada dalam kegilaan sesaat mungkin “jatuh cinta” dengan 2 orang atau lebih secara bersamaan. Secara mayoritas perselingkuhan terjadi hanya berdasar pada ketertarikan fisik. Biasanya hal itu dimulai pada saat hubungan resmi mereka sedang dalam masa yang rapuh. Namun banyak keluarga hancur karena mereka belum belajar bersikap atau menentukan tindakan dalam situasi tertentu di mana terasa lebih nyaman jika membiarkan semuanya tetap berjalan dengan eros. Mereka tidak dapat membedakan antara kegilaan sesaat dan cinta, sehingga mereka membuat keputusan yang bodoh. Kegilaan sesaat hanya bertahan 9 sampai 18 bulan, lalu semua perasaan indah itu pergi, dan Anda terjebak bersama orang lain dengan kebutuhan yang sama seperti yang Anda miliki. Dan akhrinya yang nanti tertinggal hanyalah 2 orang tidak bahagia yang berjuang dengan kecacatan karakter. Jika Anda tidak dapat membedakan cinta dan kegilaan sesaat, Anda akan menghancurkan cinta orang lain dan cinta Anda sendiri.

5. Ujian Rasa Aman
Cinta sejati membutuhkan dan memelihara rasa aman dan rasa percaya. Individu yang mengalami kegilaan sesaat sepertinya buta terhadap rasa aman, mereka lebih mendasarkan pemikirannya terhadap harapan dan mimpi dibanding pertimbangan yang hati-hati. Kegilaan sesaat buta terhadap masalah. Mereka mungkin mengalami rasa tidak aman yang kadang tampil sebagai kecemburuan. Rasa aman bertumbuh dan mengalir dari pengenalan dan kesadaran akan karakter, nilai, dan sejarah seseorang. Anda benar-benar mengenal siapa dia sebenarnya, dan karena itulah Anda mempercayai mereka. Anda tidak merasa cemburu, karena Anda tahu hatinya milik Anda. Kecemburuan sering merupakan tanda kurangnya rasa percaya, dan kurangnya rasa percaya adalah tanda dari adanya kegilaan sesaat.

6. Ujian Usaha
Seseorang yang mengalami cinta melakukan usaha untuk keuntungan atau kebahagiaan orang lainnya. Sebaliknya, orang yang mengalami kegilaan sesaat tenggelam dalam ambisi, selera, dan keinginannya sendiri. Seseorang yang mengalami cinta mungkin berambisi dalam merencanakan masa depan bersama dan memimpikan potensi serta bentuk hubungan mereka yang lebih baik, namun impian mereka beralasan dan dapat dicapai. Orang yang mengalami kegilaan sesaat hanya berpikir tentang kesengsaraan mereka sendiri dan mereka sering memimpikan sesuatu yang tidak realistis yang sebenarnya tidak dapat dicapai oleh mereke maupun pasangan mereka.

7. Ujian Penyelesaian Masalah
Pasangan yang mengalami cinta menghadapi masalah dengan terbuka dan berusaha menyelesaikannya bersama-sama. Orang-orang yang mengalami kegilaan sesaat cenderung mengabaikan masalah. Jika ada penghalang untuk menikah bagi pasangan yang saling ‘mencintai’, maka penghalang-penghalang tersebut akan didekati dan dipindahkan. Penghalang yang tidak bisa dipindahkan mungkin berhubungan dengan pengetahuan. Mereka tidak menikah dengan buta, menangani masalah dengan jelas dan membuat keputusan bersama. Sebaliknya, teman-teman dan keluarga mungkin dibuat bingung dan heran karena kebodohan dan kebutaan pasangan yang mengalami kegilaan sesat. Cinta sejati tidaklah buta. Dia dapat melihat dengan sangat jelas. Kegilaaan sesaat, hadir hampir seluruhnya dalam kegelapan.

8. Ujian Jarak
Cinta mengetahui pentingnya jarak. Kegilaan sesaat membayangkan “cinta” harus berupa kedekatan yang intens, setiap hari, sepanjang waktu. Jika situasi menuntut Anda untuk terpisah beberapa waktu lamanya dari orang yang Anda cintai, hal itu akan mengajar Anda banyak hal tentang kualitas hubungan Anda. Jika dalam suatu hubungan nyaris tidak ada perpisahan sementara (yang sehat tentunya), kehidupan lain, hubungan dengan orang-orang lain, dan keseimbangan yang sehat, maka hubungan tersebut mungkin lebih merupakan kegilaan sesaat daripada cinta.

9. Ujian Ketertarikan Fisik
Ketertarikan fisik merupakan bagian yang relatif kecil dalam cinta sejati, namun merupakan fokus utama dalam kegilaan sesaat. Meskipun demikian, jangan menyamakan “bagian yang relatif kecil” dengan “tidak ada sama sekali”. Jika Anda sama sekali tidak tertarik secara fisik dengan pasangan yang akan Anda nikahi, maka itu baru bisa disebut masalah. Jangan membuat cinta sejati terasa sangat spiritual sehingga kita mengingkar kenyataan dan kebenaran Firman-Nya. Ketertarikan seksual jelas merupakan bagian dari cinta.

10. Ujian Stabilitas
Kegilaan sesaat dapat datang dengan tiba-tiba, berubah dalam sekejap, dan tidak dapat diprediksi. Cinta sejati cenderung stabil, ada komitmen di dalamnya. Ujian stabilitas ini sulit dlakukan dalam waktu harian atau mingguan. Lalu bagaimana menguji stabilitas? Masyarakat menyarankan pengujiannya dengan tinggal bersama dan melihat bagaimana nantinya. Untuk berbagai alasan, tinggal bersama tanpa komitmen sebenarnya lebih mempromosikan ketidakstabilan daripada kestabilan.

11. Ujian Penundaan
Pasangan yang mengalami cinta sejati memang merasa agak keberatan apabila ada penundaan pernikahan, namun mereka dapat menerimanya, mereka tidak merasakan tuntuatan untuk cepat-cepat menikah. Pasangan yang mengalami kegilaan sesaat cenderung buru-buru untuk menikah secepat mungkin. Penundaan bagi kegilaan sesaat tidak dapat ditolerir. Mengapa? Mengapa pasangan tidak dapat mengunggu dan melakukannya pada saat yang tepat dengan cara yang tepat? Mengapa pasangan tidak menghadapi dan menyelesaikan terlebih dahulu isu-isu yang ada sehingga mereka dapat memiliki pernikahan yang kokoh? Pertanyaan-pertanyaan itu menyatakan perbedaan antara cinta dan kegilaan sesaat.





Jadi, apakah Anda masih berpendapat bahwa cinta itu buta?
Mungkin selama ini kita hanya salah mendefinisikan makna cinta itu sendiri.