Copas dari blog orang yang Disadur dari Bonus FG vol. 70/Nov 06: Minimax
Apakah yang Anda rasakan terhadap pasangan Anda benar-benar ‘cinta’?
Ataukah itu hanya “kegilaan sesaat’ saja?
Berikut ini sebelas cara untuk menguji perbedaan antara keduanya:
1. Ujian Waktu
Cinta berkembang dan bertumbuh seiring waktu; sementara kegilaan sesaat
makin lama makin memudar. Kegilaan sesaat sering datang tiba-tiba, kita
bisa dengan cepat berpikir bahwa kita sedang jatuh cinta. Cinta
berkembang dari satu hubungan pertemanan atau persahabatan dan lebih
cenderung berfokus ke arah sifat atau karakter pribadi seseorang, bukan
kesan atau persepsi sekilas kita akan seseorang. Kegilaan sesaat dapat
terjadi kapan saja, sedang cinta yang sesungguhnya membutuhkan waktu.
2. Ujian Pengetahuan
Cinta bertumbuh dari penilaian akan karakter-karakter seseorang;
kegilaan sesaat dapat bertumbuh hanya karena mengenal salah satu saja
dari karakter-karakter seseorang. Bisa jadi sesuatu tentang penampilan
atau sikap seseorang dalam satu peran atau kesempatan tertentu
memberikan bayangan acak pada kita tentang keseluruhan karakter mereka.
Ini dapat menjadi pemicu dari kegilaan sesaat, karena kegilaan sesaat
hidup dalam dunia buatan di mana obyek kasih sayang kita itu sempurna
dan hanya mencurahkan perhatiannya untuk kita. Kegilaan sesaat cukup
senang mengetahui hanya sedikit, tapi cinta berharap untuk mengenal
lebih dalam lagi, mengetahui kebutuhan, impian, dan harapan seseorang
untuk mewujudkannya jadi nyata. Cinta tertarik bukan pada apa yang bisa
dia dapatkan tapi apa yang bisa dia berikan.
3. Ujian Fokus
Cinta sejati berfokus pada satu orang lain, kegilaan sesaat berfokus
pada diri sendiri. Perasaan dalam reaksi kimia “cinta”, mengkhawatirkan
bagaimana penampilannya atau kesan apa yang akan dia tunjukkan, dan
sebagaimana. Apa fokus dari semua itu? Diri sendiri.
Itu bukan cinta, itu hanya reaksi kimiawi yang terjadi di otak, kegilaan
sesaat. Dalam hubungan-hubungan Anda, yang paling penting, lihatlah
apakah perhatian Anda lebih terfokus pada apa yang Anda terima dari
mereka atau apa yang dapat Anda berikan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Apakah Anda berpikir tentang bagaimana penampilan dan perasaan Anda
dalam suatu hubungan atau tentang apa yang dapat Anda lakukan agar
seseorang itu dapat tampil dan mempunyai perasaan yang lebih baik?
4. Ujian Singularitas
Cinta sejati berfokus hanya pada satu orang. Seseorang yang berada dalam
kegilaan sesaat mungkin “jatuh cinta” dengan 2 orang atau lebih secara
bersamaan. Secara mayoritas perselingkuhan terjadi hanya berdasar pada
ketertarikan fisik. Biasanya hal itu dimulai pada saat hubungan resmi
mereka sedang dalam masa yang rapuh. Namun banyak keluarga hancur karena
mereka belum belajar bersikap atau menentukan tindakan dalam situasi
tertentu di mana terasa lebih nyaman jika membiarkan semuanya tetap
berjalan dengan eros. Mereka tidak dapat membedakan antara kegilaan
sesaat dan cinta, sehingga mereka membuat keputusan yang bodoh. Kegilaan
sesaat hanya bertahan 9 sampai 18 bulan, lalu semua perasaan indah itu
pergi, dan Anda terjebak bersama orang lain dengan kebutuhan yang sama
seperti yang Anda miliki. Dan akhrinya yang nanti tertinggal hanyalah 2
orang tidak bahagia yang berjuang dengan kecacatan karakter. Jika Anda
tidak dapat membedakan cinta dan kegilaan sesaat, Anda akan
menghancurkan cinta orang lain dan cinta Anda sendiri.
5. Ujian Rasa Aman
Cinta sejati membutuhkan dan memelihara rasa aman dan rasa percaya.
Individu yang mengalami kegilaan sesaat sepertinya buta terhadap rasa
aman, mereka lebih mendasarkan pemikirannya terhadap harapan dan mimpi
dibanding pertimbangan yang hati-hati. Kegilaan sesaat buta terhadap
masalah. Mereka mungkin mengalami rasa tidak aman yang kadang tampil
sebagai kecemburuan. Rasa aman bertumbuh dan mengalir dari pengenalan
dan kesadaran akan karakter, nilai, dan sejarah seseorang. Anda
benar-benar mengenal siapa dia sebenarnya, dan karena itulah Anda
mempercayai mereka. Anda tidak merasa cemburu, karena Anda tahu hatinya
milik Anda. Kecemburuan sering merupakan tanda kurangnya rasa percaya,
dan kurangnya rasa percaya adalah tanda dari adanya kegilaan sesaat.
6. Ujian Usaha
Seseorang yang mengalami cinta melakukan usaha untuk keuntungan atau
kebahagiaan orang lainnya. Sebaliknya, orang yang mengalami kegilaan
sesaat tenggelam dalam ambisi, selera, dan keinginannya sendiri.
Seseorang yang mengalami cinta mungkin berambisi dalam merencanakan masa
depan bersama dan memimpikan potensi serta bentuk hubungan mereka yang
lebih baik, namun impian mereka beralasan dan dapat dicapai. Orang yang
mengalami kegilaan sesaat hanya berpikir tentang kesengsaraan mereka
sendiri dan mereka sering memimpikan sesuatu yang tidak realistis yang
sebenarnya tidak dapat dicapai oleh mereke maupun pasangan mereka.
7. Ujian Penyelesaian Masalah
Pasangan yang mengalami cinta menghadapi masalah dengan terbuka dan
berusaha menyelesaikannya bersama-sama. Orang-orang yang mengalami
kegilaan sesaat cenderung mengabaikan masalah. Jika ada penghalang untuk
menikah bagi pasangan yang saling ‘mencintai’, maka
penghalang-penghalang tersebut akan didekati dan dipindahkan. Penghalang
yang tidak bisa dipindahkan mungkin berhubungan dengan pengetahuan.
Mereka tidak menikah dengan buta, menangani masalah dengan jelas dan
membuat keputusan bersama. Sebaliknya, teman-teman dan keluarga mungkin
dibuat bingung dan heran karena kebodohan dan kebutaan pasangan yang
mengalami kegilaan sesat. Cinta sejati tidaklah buta. Dia dapat melihat
dengan sangat jelas. Kegilaaan sesaat, hadir hampir seluruhnya dalam
kegelapan.
8. Ujian Jarak
Cinta mengetahui pentingnya jarak. Kegilaan sesaat membayangkan “cinta”
harus berupa kedekatan yang intens, setiap hari, sepanjang waktu. Jika
situasi menuntut Anda untuk terpisah beberapa waktu lamanya dari orang
yang Anda cintai, hal itu akan mengajar Anda banyak hal tentang kualitas
hubungan Anda. Jika dalam suatu hubungan nyaris tidak ada perpisahan
sementara (yang sehat tentunya), kehidupan lain, hubungan dengan
orang-orang lain, dan keseimbangan yang sehat, maka hubungan tersebut
mungkin lebih merupakan kegilaan sesaat daripada cinta.
9. Ujian Ketertarikan Fisik
Ketertarikan fisik merupakan bagian yang relatif kecil dalam cinta
sejati, namun merupakan fokus utama dalam kegilaan sesaat. Meskipun
demikian, jangan menyamakan “bagian yang relatif kecil” dengan “tidak
ada sama sekali”. Jika Anda sama sekali tidak tertarik secara fisik
dengan pasangan yang akan Anda nikahi, maka itu baru bisa disebut
masalah. Jangan membuat cinta sejati terasa sangat spiritual sehingga
kita mengingkar kenyataan dan kebenaran Firman-Nya. Ketertarikan seksual
jelas merupakan bagian dari cinta.
10. Ujian Stabilitas
Kegilaan sesaat dapat datang dengan tiba-tiba, berubah dalam sekejap,
dan tidak dapat diprediksi. Cinta sejati cenderung stabil, ada komitmen
di dalamnya. Ujian stabilitas ini sulit dlakukan dalam waktu harian atau
mingguan. Lalu bagaimana menguji stabilitas? Masyarakat menyarankan
pengujiannya dengan tinggal bersama dan melihat bagaimana nantinya.
Untuk berbagai alasan, tinggal bersama tanpa komitmen sebenarnya lebih
mempromosikan ketidakstabilan daripada kestabilan.
11. Ujian Penundaan
Pasangan yang mengalami cinta sejati memang merasa agak keberatan
apabila ada penundaan pernikahan, namun mereka dapat menerimanya, mereka
tidak merasakan tuntuatan untuk cepat-cepat menikah. Pasangan yang
mengalami kegilaan sesaat cenderung buru-buru untuk menikah secepat
mungkin. Penundaan bagi kegilaan sesaat tidak dapat ditolerir. Mengapa?
Mengapa pasangan tidak dapat mengunggu dan melakukannya pada saat yang
tepat dengan cara yang tepat? Mengapa pasangan tidak menghadapi dan
menyelesaikan terlebih dahulu isu-isu yang ada sehingga mereka dapat
memiliki pernikahan yang kokoh? Pertanyaan-pertanyaan itu menyatakan
perbedaan antara cinta dan kegilaan sesaat.
Jadi, apakah Anda masih berpendapat bahwa cinta itu buta?
Mungkin selama ini kita hanya salah mendefinisikan makna cinta itu sendiri.